-----------------------------------------------------------------------------------------------
Dec, 2007

Hell! Kenapa ngga pernah terpikirkan sih? Maldives kan ngga terlalu jauh? Dan terkenal dengan keindahan pantai nya yang katanya indah bagaikan surgaaaa.... Langsung deh gue obrak abrik internet, nyari tau tentang Maldives, begitu udah yakin langsung telp travel agent, arrange tiket dan hotel. Sayangnya di Jakarta belum ada online antara travel agent dengan resort-resort disana. Agent2 yang gue hubungi lelet banget waktu ditanyain resort. Alhasil gue harus book sendiri lewat internet. Yo wes, beberapa hari gue ngubek-ngubek link-link hotel di depan monitor. Sampai akhirnya ketemu Anantara Resort, di South Male Atoll. Kira-kira 40 menit sampai 1 jam naik speed boat dari Male, Capital of Maldives.
Setelah dapet surat yang menyatakan bahwa kandungan gw baik2 saja dan aman untuk melakukan perjalanan, gue langsung print tiket, bayar hotel, ngepak tas! Siap berangkat, membawa beberapa majalah, MP3 dan makanan ringan. Untuk menepuh perjalanan ke Maldives dari Jakarta kita memilih naik maskapai penerbangan favorite kita, apalagi kalo bukan Singapore airlines, jadi dari Jakarta kita singgah di Singapore, kemudian dari Singapore terbang ke Male selama 3 jam. Tiketnya lumayan mahal, buat kita bertiga, 2 adult dan 1 child seharga 3500 an USD.

Badai, dibawah teriknya matahari Maldives
Sampai di Male, hampir jam 12 malam, kita di jemput oleh seorang pegawai dari resort kemudian kita akan diantar ke pulau naik speedboat. Perjalanan kali itu ditempuh dalam waktu 40an menit. Sayangnya, waktu kita tiba disana kebetulan sedang ada badai (storm), jadi waktu itu kapal kita terguncang guncang hebat. Gue memegangi perut gue supaya ngga terguncang2, sambil berdo'a dan memegangi anak gue Badai yang setengah ketakutan. Waktu itu gue khawatir dia akan muntah. Ternyata dia bisa menahan rasa pusingnya hingga kami tiba di resort.
Selain dengan speed boat, perjalanan dari Male ke resort dapat juga ditempuh dengan menggunakan pesawat tebang kecil, tapi karena kita sampainya pada malam hari maka kita menggunakan speed boat. Biaya speed boat tersebut berkisar USD100/orang, sedangkan naik pesawat terbang kecil itu dikenakan USD300 sampai USD500 per orangnya. Semua harga di Maldives menggunakan USD, memberi tip pun kita menggunakan USD, Euro atau mata uang kuat lainnya. Dengar2 dari seorang kawan yang tinggal disana, penduduk Male biasa menggunakan uang Dollar Amerika dalam bertransaksi di pasar ikan.
Malam itu kita langsung diantar oleh seorang pegawai dr resort menuju kamar kami. Kami sengaja memilih Deluxe Sunset Beach Villa, karena memang niatnya ambil rumah pantai ketimbang water villa yang tidak direkomendasikan untuk anak2. Harga untuk liburan ke Maldives tidaklah murah, dalam satu malam kita membayar USD 1000, itu sudah termasuk makan siang dan makan malam, serta harga boat untuk fishing. Kalau mengambil watervilla, kisaran harganya sekitar USD 1500, itupun harga kamar saja, malah belum termasuk makanan. Untunglah kita memang membawa anak, jadi mau ngga mau tidak bisa mengambil water villa.
A housekeeping in Anantara
Anantara Resort Maldives, Resort bintang 5 yang terletak di South Male Atoll, resort yang baru dibuka pada tanggal 1 Agustus 2006, meyakinkan setiap tamu yang datang mendapatkan layanan yang serba baru. Anantara Resort Maldives menawarkan kemewahan, kesempurnan gaya dan kehangatan khas dari Anantara. Diseberang pulau kita ada sebuah resort berbintang 6 yang pemiliknya masih sama, Naladhu nama resortnya, villa-villa disana semuanya water dan ocean villa, harganya mulai dari USD 1800 / night, kamar saja.

Segera gue berteriak teriak, wake up... wake up... lets go to the beach.... Suami dan anak gw bangun tergopoh-gopoh, dan berteriak teriak, specially Badai, kesenangan dia. Kita pun makan pagi, dan langsung memakaikan swimsuitnya Badai, dan merekapun berlarian menuju pantai. Sementara gue masih dikamar memakai swimsuit, suami pun teriak menyuruh gue keluar, katanya gue harus keluar dan melihat sesuatu yg mereka temukan, gue pun penasaran, ternyata ada seekor sting ray yang lumayan besar sedang berenang diam di pinggir pantai, mengerikan sekali, setelah agak lama menatap sting ray tersebut kita pun membuat gerakan yang mengagetkan si sting ray sehingga dia pun pergi. Ternyata banyak anak2 sting ray berenang renang di sekitar situ dan ada juga bayi-bayi ikan hiu. Sungguh indah pantai Maldives itu, bening sekali warna airnya, banyak ikan kecil-kecil berenang-renang di dekat kaki gue, dan Badai sibuk mengejar-ngejar ikan. Apalagi baby sharks, bentuknya yang agak panjang membuatnya sangat mudah terlihat. Sehingga Badai pun tak berhenti mengejar.

Maldives dijuluki the last paradise on earth karena pulau-pulau tropisnya yang alami, bersih, indah, dengan lambaian daun pohon kelapa, warna air laut yang biru indah, serta pasirnya yang putih dan halus bagaikan icing sugar, belum lagi alam bawah lautnya yang indah. Berfoto di mana pun rasanya tidak pernah salah dengan latar belakang pemandangan indah seperti itu. Hebatnya lagi, air lautnya tenang karena terhalang atol, dan entah mengapa rasa air lautnya tidak begitu asin sehingga berenang pagi-siang-sore-malam pun tidak masalah. Bagi para scuba divers, Maldives merupakan tempat idaman – terdapat terumbu karang yang cantik, gua laut, wreck, ikan Napoleon, Manta Ray, Eagle Ray, penyu, White Tip dan Hammerhead Sharks yang tersebar di lebih dari 250 dive sites. Penginapan di Maldives biasanya terletak di pulau-pulau yang tersebar. Di dalam satu pulau bisa terdapat beberapa hotel. Ada juga pulau yang hanya memiliki satu resort saja.
Untuk menikmati surga di Maldives, Anda sepertinya tak mungkin datang dengan budget ala backpackers. Karena semua fasilitas di resort-resort ternama ataupun hotel bintang lima lainnya amatlah lengkap. Selain bisa fasilitas standar seperti kolam renang, restoran, diskotik, karaoke, lounge, toko, serta fasilitas olahraga, Anda bisa juga menikmati olahraga air. Mulai dari snorkeling, scuba dving, canoeing, banana boat, dan jet ski. Kalau Anda berminat, hotel juga bisa mengatur trip untuk memancing, seperti naik kapal selam, ke pulau-pulau sekitar yang tidak berpenghuni, ke desa nelayan, sampai dinner romantis di atas kapal, pokoknya ada uang ada mutu.


Naladhu, 6 star resort
Ikan2 tersebut pun kita berikan ke restoran untuk dibakar, dan kita memilih mau dimasak apa ikan2 tersebut, kita pun membayar USD80 untuk upah memasak ikan2 tersebut. Esok harinya kita pun punya santapan siang kita, ikan bakar hasil pancingan sendiri... Amboyyy... rasanya super duper lezaaatttt.....
Kita juga merencanakan dolphin safari, setelah book kapal untuk safari, ternyata saat itu cuaca sedang tidak bersahabat, sehingga tidak akan banyak dolphin yang bisa dilihat, kalau pun beruntung hanya bisa melihat 2 atau 3 ekor, itupun kalau beruntung katanya, bisa tidak sama sekali, jadi rugi kalau sudah mahal2 membayar kapal kalau tidak bisa liat dolphin sama sekali, dimana kalau musim sedang bagus kita bisa melihat ratusan katanya, entah benar entah tidak... gue rasa mungkin puluhan saja....
Rasanya tak mau pulang ketika melewati sekitar 5 hari disana, Badai ngga mau pulang, gue sebel kenapa harus pulang ke Jakarta (kota yang macet, panas dan berpolusi) setelah menyendiri di pulau terindah di dunia. Yang jelas, sekali ke Maldives rasanya semua pantai lain menjadi biasa saja. banyangkan jika anda menghabiskan malam pergantian tahun di pulau ini, pasti akan menjadi liburan dan moment yang sulit di lupakan. Jadi jika anda mencari surga dunia, Maldives lah tempatnya.

Badai's castle