Monday, May 28, 2007

Valloria, a village with painted doors


Neighborhood

Valloria, an Italian village in the hinterland of Imperia, Liguria, has been revitalized by painted doors. Somewhat isolated, it was on the verge of dramatic decline until a local activist decided to invite artists to paint doors. Ten years later 72 artists have painted doors and the village has been revitalized. Houses have been re-occupied, local products are sold in the shops, a museum of forgotten things has opened and there is even a restaurant. There are food festivals, special events and the village has come back to life - all because of one simple idea: painted doors.






Some painted doors in Valloria





Sunday, May 20, 2007

Borobudur




Magelang - Central Java-Indonesia

Borobudur Temple is one of the greatest Buddhist monuments in the world. This colossal relic of Borobudur Temple was built by Sailendra dynasty between 750 and 842 AD; 300 years before Cambodia’s Angkor Wat, 400 years before work had begun on the great European cathedrals. Little is known about its early history except that a huge workforce - sculptors, plasterers, master masons, painters - must have been labored in the tropical heat to shift and carve the 60,000 Cu m of stone.




Borobudur is built from two million block stones in the form of a massive symmetrical stupa, literally wrapped around a small hill. It stands solidly on its 118m x 118m (387ft x 387ft) base. Six square terraces are topped by three circular ones, with four stairways leading up through finely carved gateways to the top. The paintwork is long gone, but it's thought that the grey stone of Borobudur was at one time washed with a colour to catch the sun.




The overall height was 42 meters, there were 10 floors. The first floor up to the sixth floor was square form, the seventh to the tenth floor were round form.





The structure, composed of 55,000 square meters of lava-rock is erected on a hill in the form of a stepped-pyramid of six rectangular storeys, three circular terraces and a central stupa forming the summit. The whole structure is in the form of a lotus, the sacred flower of Buddha.



Borobudur is facing to the East with a total of 1460 panels (2 meters wide each). Total size of the temple walls was 2500 square meters, full of relief. The total number of panels with relief was 1212. According to investigations, the total number of Buddha statue was 504 including the intact and damaged statues.
You can visit these sites for more information and the photographs for whole temple.


Thursday, May 17, 2007

Luxor - Egypt



May 2005,


Perjalanan ke Luxor ini adalah salah satu perjalanan yang paling mengesankan buat gue, sebetulnya Luxor trip ini sudah hampir 2 tahun yang lalu, but its too good to be forgotten.... maka gue baru sadar tak ada salahnya kalo gue tuangkan ke dalam tulisan.

Kalau kamu mau berlibur ke Egypt gue sarankan (buat yang belum pernah) utk meluangkan waktu sekitar 5 hari buat pergi ke Luxor. Cara yang paling enak adalah dengan Cruise, cruise akan berlayar di sepanjang sungai Nil dari Luxor ke Aswan atau sebaliknya. Ke Luxor/Aswan bisa di tempuh dengan pesawat (kl kamu punya waktu mepet) dan juga dengan sleeper train (which is not bad).

Hampir keseluruhan dari sisa-sisa kebesaran Mesir, sisa-sisa kebesaran RAMESES II (New Kingdom 1550-1076 BC) raja yang paling lama berkuasa di Mesir terbentang disepanjang Luxor dan Aswan, di sepanjang sungai Nil yang mensejahterakan rakyat Mesir. Mummi dari Ramses sendiri ada di Egyptian museum di Cairo.

Gue berangkat ke Luxor berdua adik gue Novie yang kebetulan lagi liburan selama 3 bulan di Cairo, kalo udh ke Cairo tapi belum ke Luxor ibarat makan sayur tanpa garam, atau makan sayur tapi kuahnya doang

Anyway, kita berangkat dr rumah sekitar jam 8 malam waktu Cairo dan menempuh perjalanan selama 12 jam dari Cairo ke Luxor dengan sleeper train, itu pertama kalinya gue naik sleeper train, di Cairo pulak! BAH!

Luxor

Pagi-pagi subuh kita telah sampai di Luxor yang dijemput langsung oleh agent untuk kemudian dibawa ke Cruise kita, Oberoi Cruise, kapal berbintang 5 ini mempunyai kamar2 yang bagus, kapalnya lumayan besar, kru2 nya ramah2, dan yang paling penting makannnya Weeennnaaakkkk bener!
Begitu sampai di Cruise kita tidak langsung berlayar, kita akan menginap di Luxor malam itu karena kita akan menelusuri kota Luxor seharian. Sehabis makan siang di Cruise kita yang satu group terdiri dari sekitar 20 orang yang dipimpin oleh seorang guide mesir beraksen British (jarang2 org Mesir punya aksen British), yang bagus sekali caranya menerangkan sejarah2 Mesir.




Luxor Temple


Luxor Temple terletak di jantung kota Luxor, templenya indah sekali, banyak lukisan-lukisan dinding yang menceritakan ttg Egypt ialah UNION, yaitu perpaduan antara Lotus dan Papyrus, setiap pilar berlukis dan berpahatkan Lotus dan Papyrus. di depan pintu masuknya dahulu ada 2 buah Obelisk, tetapi sekarang hanya ada satu buah, yang sebuah lagi sekarang ada di Paris.

Karnak Temple





Dari Luxor Temple kemudian kita beralih ke Karnak Temple, Karnak temple ini ukurannya jauh lebih besar dr Luxor temple. Gue terkagum-kagum dengan kemegahan temple yang di buat untuk dewa RA (matahari) ini, dengan patung2 tuanya, dengan pilar-pilar raksasanya, dan lebih interesting lagi dahulunya temple ini terendam didalam pasir hampir keseluruhannya. Kalau kamu disana kamu bisa lihat ada bekas2 terendamnya di dinding2 dan pilar2 temple dengan warna yang agak gelap. Dipintu masuk temple ini berparis patung2 Sphynx berkepala singa disebelah kanan dan kirinya.

Paling TOP lagi datanglah ke Karnak temple pada jam 7 malam untuk mengikuti Sound and Light, sungguh spektakuler dengan adanya sound and light di temple sambil mendengarkan sejarah beridirinya temple tersebut.



Karnak Temple


Setelah dari Karnak kita naik Bus menuju Valley of the Kings and Valley of the Queens. Dalam perjalanan kita ke valleys, kita melewati perkampungan orang-orang lokal di padang pasir berbatu. Rumah2nya yang unik tebuat dr batu dan tanah setempat, dan uniknya lagi, banyak rumah yang bercat warna warni pada tembok luarnya, ada warna merah, orange, biru dan hijau, seperti di ujung kiri pada gambar dibawah ini. Ternyata rumah2 yang bercat warna warni itu menunjukkan bahwa pemiliknya sudah pergi ke Mekkah, menunaikan ibadah Haji... Lucu ya....




Valley of the Kings & Valley of the Queens




Valley of the Kings adalah tempat kuburan raja2 pada masa2 dahulu, tapi mummi nya tak ada disini lagi, semuanya udah pindah ke museums, ada yang di Cairo, British, Paris dsb. Tetapi Thomb-thombnya masih ada di sini, jadi kita masih bisa menikmati cerita2 nya melalui lukisan2 didinding thomb yang warnanya masih terjaga, sayangnya kita tak boleh menggunakan kamera di dalam thomb . Hal yang sama juga dengan Valley of the queens.
Kita juga berhenti di beberapa tempat bersejarah dimana terdapat sisa-sisa sejarah seperti patung-patung, bangunan-bangunan yang kemudian dipelihara dan dijaga.



Memnon

Setelah tour ini kita kembali ke Cruise untuk makan malam, ada yang tinggal di cruise dan beristirahat, ada yang berjalan-jalan di kota Luxor ada juga yang nonton sound and light, baik di Luxor Temple atau di Karnak Temple.
Keesokan harinya kita berlayar ke Esna, Edfu dan Kom Ombo, tempat2 bersejarah yang ada di sepanjang sungai Nil ke arah Aswan.

Edfu

Edfu temple di dirikan untuk dewa Horus (elang) anak dari Isis dan Osiris. Didalam temple ini banyak gambar-gambar di dinding yang menceritakan tentang Dewa Horus. Dan banyak juga mengkisahkan Ramses II dalam wujud Horus, karena Ramses II menganggap bahwa dia adalah jelmaan dewa Horus.





Malam itu kapal tdk akan berlayar, tapi bermalam di Edfu. Dari Edfu temple ini kita mampir dipasar buat beli Galabeyya buat Galabeyya party yang diadakan di cruise malam itu. Galabeyya adalah pakaian khas Mesir, semua diharuskan memakai Galabeyya, jika tidak maka tidak diperkenankan untuk menghadiri pesta, jadi pada sore itu semua laki-laki, perempuan, sibuk membeli Galabeyya.
Acara Galabeyya party yang diadakan di dalam Cruise dibuka dengan nyanyian, dan tarian-tarian Nubian dan Syrian, lengkap dengan alat musiknya. Selanjutnya Belly dancing, kapten kapal memanggil 10 orang untuk maju ke depan dan menari belly dancing satu persatu dengan diiringi musik sampai musik selesai. Gue dan Novie termasuk nama yg dipanggil .



Kom Ombo

Esok pagi-pagi sekali kita berlayar lagi menuju Kom Ombo, setelah makan pagi kami sudah sampai di Kom Ombo yang terletak di padang batu tak berpenghuni dipinggir sungai Nil, sebelum kapal berhenti para penumpang sudah berlarian keatas dek utuk melihat temple ini dr atas kapal, seperti gambar gue dibawah ini




Kom Ombo berarti Buaya, temple ini dibuat untuk dewa Buaya, di dalam temple kecil ini banyak lukisan-lukisan seperti halnya di temple-temple lain di Egypt yang menceritakan kejadian masa lalu dimana dewa Buaya sangat berperan dalam kehidupan para raja melalui lukisan.





Aswan


Dari Kom Ombo kamu berlayar lagi menuju Aswan, Aswan terletak di ujung Selatan Egypt, berbatasan dengan Sudan yang penduduknya (orang-orang Aswan) disebut Nubian, mereka berkulit hitam seperti orang Sudan, karena sebetulnya mereka memang berasal dr Sudan, mereka sendiri tidak mau menyebut diri mereka orang Sudan. Penduduk Aswan sangat ramah, dan lebih sopan dr orang Cairo, kota Aswan sendiri jauh lebih bersih, hijau dan segar dibanding Cairo, sungai Nil di Aswan jauh lebih bersih dan indah.



Lake Nasser



Seharian di Aswan kita menuju Lake Nasser, danau ketiga terbesar di dunia. Aswan terkenal dengan Lake Nasser yang terbentang panjang dan bersambungan dengan sungai Nil yang terkenal dengan High Dam-nya. Setelah puas menikmati pemandangan Danau yang sangat besar tersebut kita beralih ke Philae Temple, temple yang dibangun untuk dewa Isis (dewa kecantikan, dewa kewanitaan) yang ada di sebuah pulau kecil di atas lake Nasser, sehingga kita harus menggunakan perahu untuk menuju kesana. Pemandangan di Philae sangat indah, rasanya ngga mau pulang deh....






Obelisk yang patah jadi dua - PHILAE Temple


Berikutnya kita berhenti di sebuah batu-batuan Granit yang sangat besar dan menggunung, kita harus sangat hati2 menaikinya, didalamnya ada sebuah Obelisk yang sudah patah dalam waktu pengerjaannnya, obelisk yang terbuat dari batu Granit.


Kemudian kita berhenti di tempat parfum, parfum2 tersebut banyak menggunakan nama Raja dan Ratu, seperti king Tut, Nefertiti, Cleopatra, dan juga Lotus dsb. Gue ngga beli cuma melihat-lihat saja, karena selain baunya gue kurang suka dan agak menyengat, hanya saja botol-botolnya dibuat dengan kaca dan sangat unik bentuknya, kebanyakan berbentuk Shisha (tabung penghisap rokok khas arab).

Setelah seharian di Aswan kita berpisah dengan para penumpang Oberoi, lalu kita menuju Hotel di Aswan, untuk beristirahat karena esok pagi-pagi sekali (jam 3.00AM!!) akan menuju ke Abu Simbel. Kenapa jam 3 pagi karena semua orang2 dari seluruh Aswan yang ingin ke Abu Simbel harus konvoi, pada pagi itu sekita3 20an Bus dan puluhan mobil-mobil sewaan konvoi bersama-sama ke Abu Simbel, jam 4 pagi konvoi mulai bergerak. Kita menaiki mobil sewaan, jadi hanya gue berdua adik gue, supir dan guide, semuanya harus berada disana jam 8 pagi.


Abu Simbel


Abu Simbel terletak diujung negara Egypt, berbatasan dengan Sudan, ditengah-tengah padang pasir tak berpenghuni. Perjalanan ke Abu Simbel sangat menyakitkan, butuh 3 jam untuk tiba di Abu Simbel, selama 3 jam yang kita lihat hanya pasir... pasir... dan pasir.... Panasnya matahari membakar, AC yang sudah full tdk membantu, kurang tidur, pusing dan capek, sangat menyakitkan... Setelah 3 jam kita sampai di Abu Simbel semua jadi worth it!


Abu Simbel is so AMAZING! Empat patung raksasa Ramses II duduk tegak dihadapan kami dibalik bukit berbatu di pinggir Lake Nasser. Sekali lagi sejarah masa lalu mencengangkan gue, patung-patung raksasa bersama Tomb nya dahulu berada didalam danau Nasser, yang pada tahun 1980an diangkat keatas oleh UNESCO, bongkahan batu tersebut di potong berbentuk blok-blok dan kemudian diangkat keatas dan disusun kembali seperti semula di temukan didasar danau.... Sungguh mengesankan!




Ramses II Tomb - Nefertari Tomb


Patung-patung raksasa tersebut (gambar disebelah kiri) berbentuk Ramses II di buat oleh Ramses II untuk menunjukkan kekuatan dan kekuasaannya, sedangkan pintu dibawah menuju ke Tomb-nya. Sedangkan Patung-patung di gambar sebelah kanan yang berjarak kira-kira 300 m dibangun dan dipersembahkan untuk salah satu istrinya Nefertari.


Nefertari sendiri adalah seorang gadis Nubian, dia berkulit hitam seperti layaknya orang2 Nubia. Dahulu ayahanda dr Nefertari mempunyai hutang piutang dengan raja, karena tak sanggup melunasi maka dia memberikan puterinya kpd raja, yang kemudian dikawininya dan menjadi istri yang paling dia sayangi.

Inside the tomb


Didalam tomb tersebut (Tomb dari patung yg sebelah kiri) hanya berisi ruangan kecil gelap, dan disisi-sisinya berjejer lagi patung-patung berbentuk Ramses II yang berdiri seperti menatap kearah kami. Didalam dinding seperti biasa berlukiskan pengalaman perang beliau, dimana salah satu gambar yang terkenal ketika beliau berperang dengan mengendarai kereta kuda.

Abu Simbel adalah lokasi kita yang terakhir, jam 2 siang konvoi kembali menuju Aswan, yeap... 3 jam lagi ke Aswan.. dan lagi, dibawah teriknya matahri padang pasir.... Gue sarankan sebaiknya kalo kamu mau ke Abu Simbel naik pesawat aja, butuh 1 jam dengan pesawat kecil banget ke Abu Simbel... Ngga tahan deh panasnya....

Dari Aswan kita langsung menuju stasiun kereta untuk bertolak ke Cairo... sekitar 14 jam naik sleeper train.... Selesai sudah perjalanan kami di Luxor, kami pulang dengan berbekal memori indah ttg perjalanan kami. Entah kapan bisa kembali lagi kesana.... Sebetulnya masih banyak ribuan kata, ratusan gambar yang ingin gue tuangkan disini, but words are not enough.... pictures are not enough....

Tips: Lebih baik memulai perjalanan ini dengan menuju Aswan terlebih dahulu (Abu Simbel dan Aswan), baru kemudian berlayar dengan Cruise ke Luxor. Karena "the best part"nya itu ada di Luxor. Trip ini diperlukan waktu 5 hari 4 malam. Sedangkan kalau ke Luxor terlebih dahulu hanya 4 hari 3 malam.

Maaf foto2 ini diambil pada saat saya masih narsis, jadi saya tidak menemukan foto-tanpa-saya nya :D